Beranda | Artikel
Meluruskan Istilah Haji Akbar (Bagian 02)
Selasa, 30 September 2014

Meluruskan Istilah Haji Akbar (Bagian 02)

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

Kita telah membahas pengertian haji akbar (Baca: Meluruskan Istilah Haji Akbar (Bagian 01) ). Kita masih meninggalkan 3 catatan lagi terkait istilah haji akbar.

Keempat, mengapa hari nahr (hari kurban) disebut hari haji akbar?

Jika kita perhatikan, amalan yang dilakukan jamaah haji ketika tanggal 9 Dzulhijjah dengan amalan yang dilakukan tanggal 10 Dzulhijjah, jauh lebih banyak amalan yang dilakukan di tanggal 10 Dzulhijjah. Sehingga jamaah haji berada pada posisi sangat padat kegiatan, ketika masuk tanggal 10 Dzulhijjah (hari kurban). Berbagai kegiatan itu telah dimulai sejak malam tanggal 10 Dzulhijjah.

Di awal malam, mereka mulai meninggalkan wukuf atau ada yang masih wukuf,

Hingga tengah malam, mereka mabit di Muzdalifah,

Siang harinya mereka melakukan lempar jumrah, menyembelih hewan, thawaf ifadhah, sai, dan mencukur rambut.

Lajnah Daimah menjelaskan,

وسمي يوم النحر يوم الحج الأكبر؛ لما في ليلته من الوقوف بعرفة ، والمبيت بالمشعر الحرام، والرمي في نهاره، والنحر، والحلق، والطواف، والسعي من أعمال الحج، ويوم الحج هو الزمن، والحج الأكبر هو العمل فيه

Hari kurban (hari nahr) disebut haji haji akbar, karena sejak malamnya beranjak dari tempat wukuf di arafah, dan mabit di al-Masy’aril Haram, sementara siang harinnya banyak melakukan amalan haji, melempar jumrah, menyembelih hewan, mencukur rambut, thawaf, dan sai. Hari berhaji adalah waktu, sementara haji akbar adalah kegiatan yang dilakukan di waktu haji.

Sumber: http://www.alifta.net/fatawa/fatawaDetails.aspx?View=Page&PageID=4010&PageNo=1&BookID=3

Kelima, tidak dijumpai adalah dalil yang menunjukkan bahwa pengertian haji akbar adalah hari arafah yang bertepatan dengan wukuf hari jumat. Bahkan sebagian ulama mengingkari pemahaman ini. Karena sama sekali tidak ada dasarnya. Diantaranya al-Mubarokfuri. Dalam Syarh Sunan Turmudzi, beliau mengatakan,

تنبيه قد اشتهر بين العوام أن يوم عرفة إذا وافق يوم الجمعة كان الحج حجا أكبر ولا أصل له

Catatan: terkenal di kalangan masyarakat awam bahwa apabila hari arafah bertepatan dengan hari jumat, maka haji ketika itu disebut haji akbar. Dan ini sama sekali tidak ada dalilnya. (Tuhfatul Ahwadzi, 4/27).

Memang benar, sebagian ulama lebih mengistimewakan hari arafah yang bertepatan dengan hari jumat. Meskipun demikian, mereka tidak menyebut hari arafah itu sebagai haji akbar.

Mengapa hari arafah yang bertepatan dengan hari jumat nilainya lebih istimewa?

Ada beberapa alasan,

  1. Karena hari jumat adalah hari yang istimewa. Karena hari jumat adalah Sayyidul Ayyam (pemimpin semua hari). Sehingga wukuf di hari itu, terkumpul dua hari istimewa dalam islam, hari arafah dan hari jumat.
  2. Bertepatan dengan hari wukufnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga lebih menyamai sunah beliau.
  3. Doa di hari jumat, terutama di penghujung hari adalah doa yang mustajab. Sementara kegiatan orang yang wukuf di Arafah, banyak dihabiskan untuk berdoa. Sehingga ada peluang besar dikabulkan.

Sumber: http://www.alifta.net/fatawa/fatawaDetails.aspx?BookID=5&View=Page&PageNo=7&PageID=5001

Keenam, makna haji asghar

Haji akbar artinya haji besar. Ada istilah haji akbar, berarti di sana ada haji asghar (haji kecil). Sebagaimana para ulama berbeda pendapat tentang makna haji akbar, mereka juga berbeda pendapat tentang arti haji asghar. Berikut diataranya,

  1. Haji Asghar adalah umrah, ini merupakan pendapat mayoritas ulama, diantaranya as-Sya’bi, dan Atha’.
  2. Haji Asghar adalah hari arafah (9 Dzulhijjah). Kebalikan haji akbar yang berarti hari kurban (10 Dzulhijjah)
  3. Haji Asghar adalah haji ifrad dan haji akbar adalah haji qiran.

Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan,

اختلف في المراد بالحج الأصغر فالجمهور على أنه العمرة وقيل الحج الأصغر يوم عرفة والحج الأكبر يوم النحر، لأن فيه تكتمل بقية المناسك

Ulama berbeda pendapat tentang makna haji asghar. Mayoritas ulama mengatakan, maksud haji asghar adalah umrah. Ada juga yang mengatakan, haji asghar adalah hari arafah, dan haji akbar adalah hari kurban. Karena pada hari kurban (10 Dzulhijjah) kegiatan manasik sempurna. (Fathul Bari, 8/321)

Demikian, semoga bermanfaat..

Ditulis oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/23534-meluruskan-istilah-haji-akbar-bagian-02.html